Sejarah Jalan Kartini Depok

Jalan jalan Tertua di Kota Depok

Depok saat ingin Di Belah Oleh Tiga Jalan utama, yakni jalan raya Bogor, Jalan Margonda-siliwangi dan jalan Cinere . Jalan-jalan tersebut saat ini sudah padat di lalui kendaraan sehari-harinya, sangat berbeda saat zaman Depok masa kolonial.



Sesungguhnya jalan tertua di Depok adalah jalan trans Batavia-Buitenzorg yang diduga sudah eksis sejak era Pakuan-Pajajaran. Jalan poros ini di era Pemerintahan Hindia Belanda sering disebut Westerweg untuk membedakan dengan Oosterweg yang menjadi jalan pos trans-Java / Jalan Raya Bogor.

Oleh karena jalan poros Batavia-Buitenzorg via Paroeng sudah berkembang, jalan Westerweg via Depok disebut menjadi Middenweg. Jalan akses ke Tjimanggis baru dibangun tahun 1921 setelah dimulainya pembangunan jembatan di atas sungai Tjiliwong /jembatan Panus. Sementara jalan akses ke Paroeng baru ditingkatkan (di aspal) pada tahun 1934.

Jalan Westerweg atau Middenweg ini pada pasca pengakuan kedaulatan RI, ruas antara pertigaan Jalan Jalan Dewi Sartika/ Pasarstraat dengan pertigaan Stasion Depok diberi nama Jalan Kartini. Jalan Depok-Cimanggis, ruas jalan antara Middenweg/ Westerweg hingga jembatan besar di atas sungai Tjiliwong diberi nama Jalan Siliwangi.

Nama jalan Kerkweg baru terdeteksi pada tahun 1922 (lihat Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 11-11-1922). Sedangkan nama jalam Pasarstraat baru terdeteksi pada tahun 1934 (lihat Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 02-06-1934). Dua nama jalan yang diduga sudah eksis sejak era Belanda adalah Stasionweg dan Kartinistraat. Pada pasca pengakuaan kedaulatan RI dua nama jalan ini tetap dipertahankan: Jalan Stasion dan Jalan Kartini.
sumber : poestahadepok.blogspot.com
loading...

Artikel Terkait

Sejarah Jalan Kartini Depok
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email