JALAN MARGONDA DALAM SEJARAH

Sejarah Jalan Margonda Depok

Jalan Margonda Adalah Jalan protokol dari kota Depok, jalan ini membentang dari pertigaan apotik sampai putaran universitas Indonesia, jalan Margonda awalnya tidak selebar sekarang, kondisinya seperti bukan jalan utama, semenjak menjadi kota madya, Depok merubah wajahnya menjadi kota metropolitan, gedung apartemen berjejer di bangun, mall semakin banyak, juga kendaraan yang melintas tak terhitung sehingga macet dan semrawut.

Margonda juga menyimpan sejarah perjuangan yang tentu saja dari nama jalan tersebut yaitu seorang pejuang awal kemerdekaan di Depok dan sekitarnya.

Margonda yang namanya diabadikan nama jalan utama Depok dari Pondok Cina hingga pusat grosir Internation Trade Center (ITC) melewati balaikota Depok juga merupakan nama seorang pejuang kemerdekaan yang tewas ketika pasukannya menyerang tentara Inggris di Kalibata. Ia syahid bersama rekannya Sutomo. Pada waktu revolusi fisik, Margonda masuk anggota BKR di Bogor. Setelah mengikuti pendidikan kemiliteran secara singkat, ia dimasukkan ke Batalion Kota Bogor dengan pangkat letnan muda. 

Dari Bogor, ia naik kereta api dan bergabung dengan pasukan Batalion I di Depok. Ketika gugur di Kalibata, Jakarta Selatan, bersama rekannya Sutomo mayatnya dibawa ke Bogor tempat kelahirannya. Keduanya dimakamkan di depan stasiun Bogor. Makam keduanya kemudian dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Dreded, Bogor.



Margonda lahir dan besar di Bogor, ia dan keluarganya tinggal di Jalan Ardio Bogor. Waktu masih sekolah, Margonda terkenal sebagai atlet berprestasi. Nama aslinya adalah Margana. Dia menikah dengan keponakan MS Mintaredja yang pernah menjadi menteri Sosial dalam kabinet Pak Harto sekaligus ketua umum Partai Persatuan Pembangunan. Untuk mengenang jasa dan keberanian mereka, Margonda dan Tole Iskandar memang pantas diabadikan untuk jalan utama Kota Depok.

Jika mengenang jasa dan keberani an mereka, Margonda dan Tole Iskandar memang pantas diabadikan untuk jalan utama Kota Depok. Meski kini jalan itu semakin padat dan tak ramah bagi penyeberang jalan.
loading...

Artikel Terkait

JALAN MARGONDA DALAM SEJARAH
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email