Kisah Asal Usul Jalan Tole Iskandar
Jalan Tole Iskandar Adalah Jalan Yang Menghubungkan Antara Depok Lama Dengan Cimanggis, Dahulu Cimanggis Bagian Dari Kabupaten Bogor, sebelum Depok Menjadi Kota Administratif. Jalan Tole Iskandar Tidak Banyak perubahan Dari segi Lebar jalan, masih sepeti awal di buat, mungkin tingkat kemulusannya saja yang membaik. Tole Iskandar sekarang sangat ramai, di hari libur bisa macet yang lumayan panjang, sudah waktunya tole Iskandar di perlebar karena maki padat dan semakin banyak tempat perbelanjaan dan perumahan baru yang muncul.
Depok mempunya 2 jalan yang sarat dengan kisah perjuangan kemerdekaan, yaitu Jalan Margonda dan Jalan Tole Iskandar. Kedua nama ini tidak dapat dipisahkan dari perjuangan rakyat Depok pada masa revolusi fisik melawan penjajah Belanda. Pada tanggal 16 Juni 1946, Depok diserang secara besar-besaran oleh tentara gabungan Inggris dan Belanda.
Pada waktu itu, telah berdiri TKR (Tentara Keamanan Rakyat) yang sebelumnya bernama BKR (Barisan Keamanan Rakyat). Pada 15 Oktober 1945, di Bogor dibentuk BKR resimen II membawahi empat batalion, yaitu Batalion I Depok, Batalion II Leuwiliang, Batalion III Cilengsi, dan Batalion IV Kota Bogor.
Laskar Rakyat Depok (kelompok 21) yang dipimpin oleh Tole Iskandar langsung meleburkan diri ke dalam Batalion I Depok. Setelah batalion masuk di Depok, berpuluh-puluh pemuda Islam setempat mendaftarkan diri menjadi TKR. Mereka berkali-kali menyerang pasukan Inggris di Pasar Minggu dan markas mereka di pabrik Sepatu Bata Jalan Kalibata Raya.

Saat terjadi pertempuran dengan tentara Belanda di perkebunan Cikasindu, Tole Iskandar gugur setelah sebelumnya melakukan penyerbuan di Bojonggede, melawan pasukan Gurkha di di Citayam dan Pabuaran. Begitu hebatnya perjuangan Tole Iskandar, hingga ketika ia gugur merupakan pukulan berat bagi rekan-rekannya yang bertahun-tahun berjuang bersama.
sumber : republika
Jalan Tole Iskandar Adalah Jalan Yang Menghubungkan Antara Depok Lama Dengan Cimanggis, Dahulu Cimanggis Bagian Dari Kabupaten Bogor, sebelum Depok Menjadi Kota Administratif. Jalan Tole Iskandar Tidak Banyak perubahan Dari segi Lebar jalan, masih sepeti awal di buat, mungkin tingkat kemulusannya saja yang membaik. Tole Iskandar sekarang sangat ramai, di hari libur bisa macet yang lumayan panjang, sudah waktunya tole Iskandar di perlebar karena maki padat dan semakin banyak tempat perbelanjaan dan perumahan baru yang muncul.
Depok mempunya 2 jalan yang sarat dengan kisah perjuangan kemerdekaan, yaitu Jalan Margonda dan Jalan Tole Iskandar. Kedua nama ini tidak dapat dipisahkan dari perjuangan rakyat Depok pada masa revolusi fisik melawan penjajah Belanda. Pada tanggal 16 Juni 1946, Depok diserang secara besar-besaran oleh tentara gabungan Inggris dan Belanda.
Pada waktu itu, telah berdiri TKR (Tentara Keamanan Rakyat) yang sebelumnya bernama BKR (Barisan Keamanan Rakyat). Pada 15 Oktober 1945, di Bogor dibentuk BKR resimen II membawahi empat batalion, yaitu Batalion I Depok, Batalion II Leuwiliang, Batalion III Cilengsi, dan Batalion IV Kota Bogor.
Laskar Rakyat Depok (kelompok 21) yang dipimpin oleh Tole Iskandar langsung meleburkan diri ke dalam Batalion I Depok. Setelah batalion masuk di Depok, berpuluh-puluh pemuda Islam setempat mendaftarkan diri menjadi TKR. Mereka berkali-kali menyerang pasukan Inggris di Pasar Minggu dan markas mereka di pabrik Sepatu Bata Jalan Kalibata Raya.
Saat terjadi pertempuran dengan tentara Belanda di perkebunan Cikasindu, Tole Iskandar gugur setelah sebelumnya melakukan penyerbuan di Bojonggede, melawan pasukan Gurkha di di Citayam dan Pabuaran. Begitu hebatnya perjuangan Tole Iskandar, hingga ketika ia gugur merupakan pukulan berat bagi rekan-rekannya yang bertahun-tahun berjuang bersama.
sumber : republika
loading...
KISAH JALAN TOLE ISKANDAR
4/
5
Oleh
A.pro